Saat ini memang sesosok revolusioner tak lagi dipandang, sesosong tokoh yang membawa sebuah peradaban tak lagi menjadi figur yang dikgumi banyak orang. Apalagi menjadi sesosok itu, hingga akhirnya sesosok itu hanya akan menjadi cerita, kenangan dan bukti sejarah saja, tak ada lagi yang bisa dikaji dari sesosok bermartabat itu alias “sang pahlawa”. Pahlawan yang berasal kata dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata Pahla dan Wan. Pahla mengandung makna buah, sedang Wan untuk sebutan orangnya (bersangkutan). Pengertian secara luas pahlawan (baca: pahlawan nasional) adalah orang yang menghasilkan sebuah karya untuk kepentingan bangsa dan negara atau seorang pejuang gagah berani yang mengorbankan jiwa dan raga untuk kepentingan Bangsa dan Negara.
Indonesia sekarang ini butuh sesosok itu !. dimana mereka?! adakah pahlawan sejati ?! pahlawan yang memang bisa membawa perubahan dijman yang walaupun negara ini sudh merdeka secara de fakto atau de yuro. tapi?? akal ataupun akhlak kita belum merdeka. masih dijajah oleh bangsa-bangsa barat yang memerangi gozul fikr itu ! yaah “gozul fikr” atau “Perang pemikiran”. Pemikiran kita saat in sedang dalam peperangan, dalam perjuangan melawan apa yang menjadi ideologi bangsa ini, hingga akhirnya kita akan mengikuti ideologi itu.
Pahlawan sejati itulah yang akan menjdi sesosok suri tauladan, atau seorang tokoh yang mampu memimpin dirinya sendiri dan umatnya. Pahlawan sejati kita yang beragama muslim tentunya sang baginda nabiallah Muhammad SAW. Beliau sungguh tokoh yag luar biasa. beliau tokoh pertama dalam islam yang menjadi panutan kita, panutan umat muslim.
contoh yang nyata telah ada, bahkan banyaknya contoh telah tertulis dalam sejarah. tetapi kapan contoh itu kita pelajari? mampukah generasi umat muslim mewujudkannya?.
jawabanku tentu bisa, generasi itu bisa tumbuh, tumbuh dari seorang ibu, ibu yang melahirkan anak-anaknya hingga dapat mendidiknya menjadi orang yang bermanfaat. sungguh luar biasanya peran dan arti ibu. ibu adalah wanita yang telah dan akan melahirkan generasi robbani. maka jagalah wanita, cintailah dan muliakanlah ia , karena Rosulullah SAW pernah bersabda dalam haditsnya :”"Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya”. Sekolah pertama ibarat pondasi, jika pondasinya baik dan kuat maka bangunan yang dihasilkanpun akan baik dan kuat. Maka jagalah kemuliaan statusmu itu. Jadilah pahlawan sejati bagi anak-anakmu, karna secara tidak langsung engkupun menjadi pahlawan bagi agama dan bangsa yang kita cintai ini. Jangan sampai engkau menjadi pahlawan di kantor tempatmu bekerja tetapi anak-anakmu tidak menganggapmu sebagai pahlawan bagi mereka. Dan jika hal itu terjadi, maka sejatinya engkau adalah wanita yang telah gagal meskipun karir pekerjaanmu mencapai langit ketujuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar