Kamu mengenal dia dengan awal yang
baik. Terjalinlah pertemanan kamu dengan dia. Saat kamu dan dia mulai
mengetahui dari sisi pribadi masing-masing, sehingga dia ingin memberikan
kebaikan yang berjuta rasa untuk kamu. Kamu yang membuat dia tertawa dan tersenyum
menyebabkan dia merasa nyaman dengan dirimu, membuat dia seakan tak ingin
menjauh darimu. Memang jika manusia tersentuh hatinya, tak beralasan lagi bahwa
manusia akan melakukan apa yang ingin menjadi kehendak dirinya. Meski dirimu
telah berucap kalimat lain di waktu lampau, tetapi semua dapat berubah begitu
saja ketika hati berbalik rasa yang lain. Kamu yang seakan terhipnotis oleh
perlakuan baiknya, perlakuan pengorbanannya seakan menjadi bukti bahwa dia
memang layak untuk dirimu. Bukan itu yang menjamin kecintaan dirinya
terhadapmu, jika memang dirinya hanya sekedar menginginkan keberadaanmu yang
selalu ada disampingnya, itu hanya keegoisan semata, itu hanya sekedar pelipur
lara dirinya. Sejatinya, cinta cukup mengenal pemahaman akan keadaanmu saat itu
juga, bukan pemahaman keadaan dirinya saja yang baru mengungkapkan kata cinta
padamu.
Hubungan pertemanan yang semakin erat
membuat dia seakan ingin selalu membutuhkan kamu hanya sekedar untuk sebuah
kenyamanan batinnya. Dengan alasan itu pula kini dia ingin mendapatkanmu,
seakan kamu ikut terhanyut dengan kenyamanan dirinya pula. Mengambil keputusan
yang kamu ucap secara cepat bukanlah mebuat jawaban yang sesuai didalam hatimu,
melainkan itu hanya bisikan dari luar batinmu. Berfikir sebelum berucap akan
memberikan keputusan yang baik dan bijak, tanpa kamu mengetahui akibat
keputusan yang telah kamu ambil. Tidak apalah jika memang kamu telah lakukan
yang kurang tepat. Setelah akibat itu menjawab dari keputusanmu, kamupun akan
mengerti sebab dirimu perlu belajar ketenangan batin. Karena sesungguhnya suara
batinmu tak mungkin terbohongi oleh fakta yang telah ada. Kamu hanya perlu
sedikit menyelam lebih dalam dari maksud dirinya yang memaksamu dari
tuntutannya.
Sungguh Allah yang maha
membolak-balikkan perasaan hati hamba-hambaNYa. Maka berdo’alah dan meminta
petunjuk padaNYa, dan itulah yang terbaik. Maka jika ragu akan keputusanmu,
diam akan lebih baik sebaik emas yang berharga. Dia yang dulu telah melalui
hubungan dengan seseorang yang lebih dahulu darimu, itu bukan pengahmbat bagimu
dengan dia. Sangat miris jika dia yang kamu sayangi masih ingin bersama
seserang yang harusnya dia lupakan sedari dulu, sesorang yang mengganggu
hubunganmu dengan dia membuat dirimu terjepit dari desakan ketidak pastian. Mintalah
kebijaksanaan sikap dia, dengan begitu dia akan lebih memilih rasa yang
sesungguhnya, bukan rasa yang hanya ingin dia rasakan semata. Konsekuensi akan
keputusan pada masa kini merupakan keputusan yang harus diambil olehnya dan
dirimu, bukan keputusan yang lalu yang dia ambil dan kamu pergi menyerah begitu
saja, itu akan menyebabkan dirimu tidak sinkron dengan kepurusan yang telah kau
ambil dulu.
![]() |
Mempertahankan hubunganmu dengan dia
terlebih dahulu itu lebih baik. Jika memang kau tersakiti oleh kebohongan dirinya
dan penduaan cinta darinya, itu hanya sebagai konsekuensi dirimu yang tidak
tepat saat memberi keputusan yang kamu berikan saat dia menyatakan cinta. Seharusnya
dirimu butuh waktu yang lebih lama untuk mengenal dia, bukan sekedar status
semata. Bila memang cinta itu tepat untuk dirimu, maka cinta itu akan
menunjukkan jalan bagimu dengan dirinya, tanpa perlu kau beri keputusan yang
membingungkan lagi, bahkan dirimu akan tau kemurnian cinta darinya. Keikhlasan dan
ketulusan cinta darinya akan memberikan kunci dari kesetiaan dirimu dengan dia,
bukan hanya sebagai status semata. Semua dari rasa rela dan tidak mengahrapkan
sesuatu akan memberikan cara baginya untuk bisa mendapatkanmu tanpa harus
menjalin rasa yang lain. Karena cinta yang lain hanyalah akan membagi hati dia
dan kamu hanya mendapatkan ¼ dari hatinya yang telah terbagi. Cinta itu miliki seutuhnya, tanpa terbagi dan tersisa.
Cinta itu mengorbankan seutuhnya, tanpa ada yang kecewa. Cinta itu bukan
sekedar keinginan jiwa, jika hanya keegoisan semata. Dan cinta bukan untuk
dibohongi, karena cinta untuk kejujuran yang rela dari pengorbanan. Cinta bukan
mengajar kita lemah dan putus asa, tetapi membangkitkan kekuatan dan kegigihan. Cinta bukan mengajar kita
menghinakan diri dan rendah diri, tetapi menghembuskan kegagahan dan kemuliaan. Cinta bukan melemahkan semangat,tetapi membangkitkan
semangat yang hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar