Kamis, 27 Desember 2012

DEPOKRAMKU


                        Sedikit pengen nyeritain tentang salah satu keluarga gue waktu masa kuliah. Salah satu keluarga gue waktu kuliah itu di DEPOKRAM. Alahmdulillah bagi gue bisa dapet keluarga, walaupun mereka tak merpan menganggap hal itu menjadi bagian dari keluarga. Awal bergabung dengan DEPOKRAM ya ketika saat itu pula gue masuk kepengurusan LEM di fakultas gue, dan inilah warna baru gua saat dikampus dulu, dengan formasi sepuluh orang dari anggota DEPOKRAM, tentu gue jadi Kadepnya dalam DEPOKRAM ini.
                                DEPOKRAM itu terdiri dari satu orang D3 Kimia, Satu orang Statistik, dan sisanya yah tentunya farmasi. Memang dalam fakultas gue selalu mahasiswa farmasilah yang selalu mendominasi dari setiap formasi yang ada di fakultas MIPA, tak wajar dan tak aneh tentunya karena farmasi memang lebih banyak jumlah mahasiswanya, entah apakah mereka sangat berminat untuk belajar farmasi atau memang sangat menjanjikan sekali masa depannya bila kita menjadi seorang sarjana farmasi, atau ada kemungkinan mereka hanya ingin ikut-ikutan karena mereka yang tentunya mampu dalam biaya perkuliahannya. Pastinya, masa depan kita memang masih menjadi misteri bagi setiap yang menjalankannya, jadi bagi gue yo apapun latarbelakang kita memang tak boleh menghujat bahkan sampe mendiskriminasi atau bahkan mendiskriditkan orang yang terlihat rendah dari kita. Dari beberapa beckground yang berbeda alhamdulillahnya kita bisa bersatu dan ngumpul bareng walaupun awal pertemuan kita memang sangatlah canggung dan kaku banget, gue juga yang belum terbiasa menjadi komando untuk menyatukan orang-orang dari berbagai macam latar, tetapi ini waktu gue, ini kesempatan gue buat belajar , buat melatih soft skill gue, bukan ajang unjuk gigi, ajang pamer atau apalah yang seolah ingin dilihat kagum dari luar beckground yag kita miliki.



                Banyak hal yang udeh gue laluin selama kepengurusan, dari mulai rapat bareng nyampe ada yang tereliminasi atau istilah sopannya ya mengundurkan diri, sebenernye gue sedih banget ketika ada yang meninggalkan DEPOKRAM ini, bukan berarti gue butuh mereka atau gue butuh tenaga mereka buat jalani proker DEPORAM ini, tetapi hal layak untuk menjadi salah stu keluarga yang saling berbagi yang tak hanya kepentingan DEPORAM sendiri, bahkan dapat berbagi dari diri kiat sendiri. Tiga bulan terlewat, gugurlah satu orang, yang beralasan dia memang tak mampu lagi untuk bergabung dengan DEPOKRAM dikarenakan mungkin keadaan dia yang saat itu tidak mendukung dia buat menjalani kegiatan DEPOKRAM. Buat gue it’s no problem but it’s problem with my leadership gue neh, atau mungkin masih belum tumbuh rasa persaudaraan/ keluargannya saat itu karna masih awal-awal. Berikutnya menyusul lagi seorang yang mengundurkan diri lagi, dan tentunya dia beralasan yang secara sopan sama dengan yang tadi. Dengan ini, sesuatu bahan yang menjadi motivasi gue sebagai komando di DEPOKRAM buat numbuhin rasa kekeluargaan di DEPOKRAM, tentu awalnya gue masih bingung gimana cara buat numbuhin rasa itu atau dengan cara apa itu gue belum tau. Salah satu cara yang memang terbesit buat solusinya ya uma ngumpulin mereka dengan suasana yang berbeda dari biasanya, karena biasanya ngumpul hanya untuk rapat-rapat dan rapat, pembahasannya juga tak jauh-jauh dari hal-hal itu doang, ude gitu orang-orang dari depokram sendiri terlihat pendiam, tidak atraktif, atau bahkan hanya ingin mendengar saja, gue doang yag bicara kalo saat kita kumpul/rapat. Ini emang salah satu maslahnya, jadi gue mutusin buat sekali-kali rapat sambil makan malem bareng atau bahkan ngobrol bareng yang tak mesti ngebahas tentang DEPOKRAM.  
                Finally, yang tersisa dari DEPOKRAM hanya berjumlah tujuh orang saja, dari proses perjalanan DEPOKRAM ini sendiri tentunya sangat berkesan buat gue, dari mulai orang-rangnya yang udeh gue hafal karakternye, misal : si golel dia itu rajin dari yang lain, lebih semangat dari yang lain, lebih menonjol deh dari yang lain. Si iit itu diem, ngikut-ngikut aje, dah gitu sering ijin juga kalo lagi gak bisa rapat alasannya ya itu-itu aja, salah satu alasannya ya karena ada sodaranya datenglah atau jatuh dari motor :D :P *alasan klasi*. Si nana itu juga diem, kemayu, tapi nurut juga sih klo disuruh rapa , disuruh ini itu, paling nyebelin ya kalo rapat malem minggu, pasti dia alesan ga hadir. Si sebti itu ya biasa-biasa aja sih orangnya, tapi klo dia mah ngikut kumpul kalo lagi mood, kalo gak diingetin ya lupa mulu. Si vira ini orang yang buat gue gemes banget, solanye sering atau bahkan hampir jarang sih ikut rapat dan beralasan sibuk nari, ini dan itu, tapi dia udeh mampu berkontribusi kok. Si Koko, sisa dari para laki-laki yang bertahan, dia sih diem orangye tapi ya lumayan nurut lah sama gue. Terakhir si Lusi, dia paling glamor penampilannye kalo rapat, dan jarang hadir juga kalo ga dipaksa atau ada ini dan itu, alesannye ya karena ada acara lainlah atau apalah. Tetapi dari semua itu gue cukup bangga kok buat kalian, walaupun memang kalian nyebelin dan apalah, tapi setidaknya kalian punya niat baik dan terbaik dari mahasiswa MIPA lainnya. Gue gak bakal lupa kalian deh, makasih buat kalian karena gue juga belajar dari kalian, semoga kita bisa dipertemukan lagi dikemudian hari dengan kesuksesan masing-masing dan tentunya semoga kita masih tetap dijalan Allah SWT. 

Minggu, 23 Desember 2012

Hal baru atau Hal biasa?


            Sedikit mengingat masa-masa kuliahku, walau ini sangat terlambat untuk aku tuliskan, tetapi tentunya hanya ingin mengabadikan kenangan itu ketika mungkin esok lusa aku akan lupa dengan masa itu. Masa kuliah identik dengan teman, dosen, kampus, tugas, dan organisasi kampus.
Organisasi kampus bagiku tentunya suatu dunia yang sangat menarik untuk ku jelajahi, dan untukku coba arungi, sedikit ingin menceritakan masa organisasiku di salah satu oragnisasi yang aku ikuti. Dulu aku teringat dengan tawaran atau bahkan pilihan yang selalu membuatku ingin memilih dari salah satu pilihan itu. Setelah diriku ini berperan dalam ketua himpunan jurusan, pilihan itu datang padaku “Apakah kau ingin fokus kuliah atau Ikut Organisasi?” atau lebih cocoknya Kuliah vs Organisasi?.. yaah mana sajalah yang mungkin sekiranya pantas untuk dimaknai.
Dua orang sekaligus telah mengintrogasiku untuk menawarkan pilihan untuk menjadi kepala depatemen di suatu lembaga organisasi kampus fakultasku. Tentu ini menjadi hal yang menggiurkan bagi diriku, dilain sisi ini celaka bagiku jika aku tidak memanfaatkan dengan baik peluang itu. Aku hanya seorang mahasiswa yang bertempu 3 tahun kuliah untuk menjadi sarjana muda, tapi tawaran itu memancingku dan seolah-olah menakuti diriku bahwa aku akan menjadi calo sarjana muda dengan waktu 3 tahun lebih bahkan lebih. Dilain hal, jiwa ini terbesit ada niatan untuk membangun karakter pencitraan seorang mahasiswa DIII yang tentunya bisa dan mampu untuk bersaing dengan mahasiswa S1 pada umumnya yang tentunya tidak akan menganggu waktu tempuh studi itu sendiri.
Beberapa waktu telah ku lewati untuk mengambil keputusan itu. Diri ini dengan tekad dan semangat tinggi memilih kedua-duanya. Ya ! niatku baik Bissmilaah ! pasti akan mengasilkan yang baik !. sedikit kata motivasi itu yang menjadi pegangan diriku untuk memutuskan kebimbangan itu. “Aku siap untuk menjadi kepala departemen !” jawabku dengan lugas.. Saat itulah aku bermulai dengan segala ujian hidup dari sosok mahasiswa yang ingin sukses !.. dikarenakan saat itu pula aku dalam penghujung waktu tempuhku pada semseter 5 dengan beban yang sangat tajam. Tetapi dari situ aku mendapatkan hal-hal baru, wawasan baru, dan tentunya ilmu baru.
Terlebih aku mendapatkan rasa kekeluargaan yang baru dikampusku.
Terimakasi Depokram LEM FMIPA UII 2011-2012 J

Berhati-hatilah "Keadaan"


            
Tentang suatu renungan yang menyadarkanku, tentang suatu ingatan yang membangkitkanku, terimakasih “Tulisa” dan alhamdulillah “Baca” , kalian berdua seiring bersama slalu membawa diri ini menjadi ingin bermanfaat, entah diri ini telah kusam terjebur selokan atau bahkan terjatuh dalam kekotoran. Tetapi jiwa ini terpanggil oleh ingatan kata untuk kebaikan, ajakan kalimat untuk bangkit. Aku ingin bagkit ! Aku ingin berubah ! dan aku ingin meninggalkan masa suram itu !..
            Keadaan kita memang sangat menggoda, terkadang keadaan adalah musuh besar kita, keadaan menjadi bumerang bagi kita, dan keadaan itulah yang selalu menguji kita, kita memang harus selalu berhati—hati dengan keadaan, keadaan sangat mampu mengubah jalan pikir kita. Karena keadaanpun orang baik malah tak layak menjadi baik, bahkan sebaliknya. Karena keadaan memaksa untuk melakukan proses apa yang menjadi kebutuhan jiwa kita, kebutuhan psikologis kita haya untuk melegakan fikiran dan emosional kita. Entah saya berkata tentang ilmu psikologi atau apakah ini, yang pasti, dan yang saya alami adalah terkadang saya selalu terpancing dengan keadaan yang kurang baik, hingga saya terjebak dalam labirin itu !!.. mencoba kabur dan berlari sekalipun sudah !.. hanya iman kita yang terkadang menjadi modal untuk lepas dari itu ! untuk bebas dari itu ! .."Kuasailah keadaan, jika tak mampu, kau akan terkuasai dengan keadaan !"
Maka dari itu, sungguh aku berharap pada Mu ya Allah, jauhilah keadaan yang memaksaku untuk tidak berbuat postif, jauhilah keadaanku yang selalu membuang-buang waktu luangku dikala diri ini suntuk ! jenuh ! bahkan boring sekalipun ! karena hakikat diri ini hanyalah inginkan ketenangan dan kepuasan jiwa .. Tentu, ketika aku kembali pada jalan Mu, ada kesejukan dalam qolbu ini, ada kelembutan dalam jiwa ini, tapi aku hanya inginkan untuk bisa terus merasakan hingga aku kembali pada panggilan Mu. Karena terkadang aku lalai, aku nista, aku hina, dan aku hilaf. Istiqomahkanlah diri ini Ya Allah.. baikanlah jalan hidupku ini Ya Allah... Aaamiiin 

"Aku Tanpa-MU butiran debu" Just for Allah :)